100 Blog Indonesia Terbaik

Sabtu, 26 Februari 2011

PSSI Ku Sayang..PSSI Ku Malang

Kalau melihat TV, media cetak, radio mungkin kita merasa bosan, gerah, muak, sedih dengan hal yang menimpa PSSI. Tidak bisa dipungkiri bahwa lebih dari 100 juta masyarakat Indonesia sangat mencintai sepakbola. Contohnya dalam AFF CUP, puluhan ribu orang rela mengantri demi tiket, males ngantri berbondong ke calo meski harga lebih mahal, tempat nonton bareng penuh oleh antusiasme masyarakat pecinta bola, semua itu terjadi karena masyarakat terlalu cinta dengan sepakbola dan Timnas.

Wacana revolusi PSSI sebenarnya sudah lama berdengung, tetapi baru 'kompak' pada akhir-akhir ini seiring dengan kongres yang akan dilakukan PSSI. Alasan mendasar adalah karena PSSI 'dianggap' memelintir statuta FIFA. Mari kita simak statuta FIFA berikut ini:
"..they shall have already been active in football, must not have been previously found guilty of a criminal offense.."(mereka yang telah aktif di sepakbola, dan TIDAK PERNAH DINYATAKAN BERSALAH atas tindakan kriminal)

Sedangkan PSSI memelintir dengan statuta PSSI: 
"..mereka yang telah aktif di sepakbola, dan SEDANG TIDAK DINYATAKAN BERSALAH atas tindakan kriminal.."

Jika ditelaah dari Bahasa Inggris, kata 'sedang' itu tidak ada, karena jika di harfiahkan jika ingin ada kata 'sedang', maka harus ditambahkan kata akhiran "-ing" seperti 'being' menjadi "must not have being found guilty". Itu hanya pendapat saya berdasarkan ilmu bahasa inggris yang saya peroleh.

Pertanyaan yang sangat mengganggu saya adalah 'bagaimana caranya menurunkan Nurdin Halid dan antek-anteknya?' sebagian besar menjawab dengan intervensi pemerintah. Betul memang, tapi kemudian muncul pertanyaan lagi 'jika pemerintah intervensi bagaimana nasib sepakbola Indonesia dengan hukuman FIFA?'

Karena itu, penulis sedikit melakukan survey kecil-kecilan yang terdiri dari 100 responden dengan profesi mahasiswa, karyawan, dan pedagang. Sampel 100 orang digunakan dengan metode Random Sampling artinya pemilihan sampel dilakukan acak dan tingkat eror 0,08. Dalam survey tersebut penulis ingin membuat jalan tengah yang bertujuan:
  1. Nurdin halid dan antek-anteknya turun dari jabatannya.
  2. Menghindari jatuhnya hukuman FIFA kepada Indonesia.
Sehingga penulis mengajukan pertanyaan, 'Bagaimana menurunkan Nurdin Halid cs tanpa Intervensi Pemerintah?'

  • Sebanyak 83% menjawab dengan menangkap Nurdin Halid cs atas tindakan korupsi dalam tubuh PSSI yang membutuhkan campur tangan KPK, sehingga otomatis Nurdin cs gugur.
  • Sebanyak 9% menjawab mendirikan PSSI tandingan seperti yang dilakukan di Surabaya, yang mendeklarasikan PSSI Tandingan.
  • Sebanyak 7% menjawab percaya dengan integritas komite excecutive PSSI untuk menggugurkan Nurdin cs.
  • Sebanyak 1% menjawab agar dilakukan debat terbuka antara PSSI dan Pemerintah.


Demikian unek-unek dari penulis, semoga yang akan terjadi pada Revolusi PSSI adalah yang terbaik bagi sepakbola Indonesia dan Timnas Indonesia. Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar